Palu – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik dan membentuk karakter pegawai yang profesional, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah ( Kanwil Kemenkum Sulteng ) menggelar pelatihan bertajuk “Ultimate Service” bagi para CPNS dan para Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) di lingkungan Kanwil Kemenkum Sulteng.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari kalangan profesional layanan pelanggan dan praktisi pengembangan pelayanan dari Bank Syariah Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Garuda Kanwil Kemenkum Sulteng, Rabu, (18/6/2025).
Salah satu narasumber utama dalam pelatihan ini adalah Dwi Retno Astuti, Operation & Service Manager area Palu, Region Makassar. Beliau dikenal memiliki pengalaman panjang di dunia layanan pelanggan, mulai dari BOSM (2016–2024) hingga AOSM (2024–sekarang), serta memiliki sejumlah sertifikasi bergengsi di bidang public speaking dan selling skills. Dalam sesi pelatihan, ia memaparkan prinsip-prinsip dasar pelayanan unggul yang tidak hanya fokus pada solusi, tetapi juga pada attitude atau sikap pelayanan.
Ia menekankan pentingnya pelayanan dari hati, sikap yang sopan dan santun, serta komunikasi yang penuh empati sebagai fondasi utama pelayanan prima.
“Service itu mentransfer kebahagiaan kita kepada orang lain. Maka, kitanya harus bahagia terlebih dahulu,” ujarnya dalam presentasinya.
Materi yang disampaikan mencakup prinsip-prinsip “Ultimate Service” seperti senyum, salam, sapa, semangat, sopan santun, serta kemampuan menghadirkan solusi yang tepat dan cepat bagi pelanggan. Selain itu, peserta pelatihan juga dibekali teknik menjaga postur tubuh profesional, komunikasi efektif, hingga tips menghadapi nasabah dalam situasi penuh tekanan secara empatik dan tenang.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Renaldy , Dalam Keterangannya menyebut bahwa pelatihan tersebut adalah awal yang penting bagi seluruh CPNS maupun PPNPN sehingga dapat menjadikan prinsip “Ultimate Service” sebagai budaya kerja sehari-hari.
“Pelayanan publik yang berkualitas tidak hanya dibentuk dari kompetensi teknis, tetapi juga dari sikap dan perilaku petugas. ASN harus mampu menjadi representasi wajah instansi yang ramah, tanggap, dan solutif,” Ujar Rakhmat Renaldy.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pelatihan semacam ini merupakan bagian penting dari penguatan budaya kerja unggul di lingkungan Kanwil Kemenkum Sulteng. “Kami ingin membentuk SDM yang tidak hanya profesional, tapi juga memiliki integritas dan empati dalam melayani masyarakat,” pungkas Rakhmat Renaldy.
Antusiasme peserta terlihat selama pelatihan berlangsung, terutama saat sesi praktik komunikasi layanan dan diskusi interaktif yang membahas studi kasus nyata di lapangan.
Diharapkan, melalui pelatihan ini, seluruh ASN di lingkungan Kanwil Kemenkum Sulteng dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengedepankan kepuasan masyarakat sebagai orientasi utama.
HUMAS KEMENKUM SULTENG