Palu – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Sulawesi Tengah (Kepala Kanwil Kemenkum Sulteng), Rakhmat Renaldy, melakukan audiensi dengan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, dalam rangka meningkatkan sinergitas antara Kemenkum Sulteng dan Unismuh dalam layanan Kekayaan Intelektual (KI).
Pertemuan yang berlangsung di Ruangan Kerja Rektor Unismuh Palu pada Senin (10/2/2025) ini membahas berbagai upaya strategis, mulai dari penguatan Sentra KI hingga program kuliah umum guna meningkatkan pemahaman sivitas akademika terkait perlindungan dan pemanfaatan KI.
Dalam audiensi ini, Rakhmat Renaldy didampingi oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Nur Ainun, serta Kepala Bidang Pelayanan Hukum, Aida Julpha Tangkere. Kehadiran jajaran ini menunjukkan komitmen Kemenkum Sulteng dalam mendukung perguruan tinggi untuk lebih aktif dalam perlindungan KI.
Dalam pertemuan tersebut, Rakhmat Renaldy menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam menghasilkan inovasi yang bernilai ekonomi dan sosial. Oleh karena itu, penting bagi universitas untuk memiliki ekosistem KI yang kuat agar hasil riset dan karya inovatif sivitas akademika mendapatkan perlindungan hukum yang optimal.
“Dengan adanya Sentra KI di Unismuh Palu, kita ingin mendorong lebih banyak karya ilmiah, paten, hak cipta, merek dagang dan sebagainya yang didaftarkan secara resmi. Kemenkum Sulteng siap memberikan pendampingan, sosialisasi, serta asistensi teknis agar proses pendaftaran KI lebih mudah diakses oleh dosen dan mahasiswa,” ujar Rakhmat Renaldy.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya edukasi terkait KI bagi mahasiswa dan akademisi. Untuk itu, kedua pimpinan juga berencana menyelenggarakan program kuliah umum guna memberikan pemahaman lebih luas mengenai pentingnya perlindungan KI dalam dunia akademik dan industri kreatif.
“Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana KI dapat menjadi aset yang bernilai tinggi. Mahasiswa harus didorong untuk memahami bahwa inovasi dan kreativitas yang mereka hasilkan harus dilindungi agar memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Unismuh Palu, menyambut baik kunjungan tersebut dan menyatakan kesiapan kampusnya untuk berkolaborasi lebih erat dengan Kemenkum Sulteng. Ia menilai penguatan Sentra KI dan edukasi tentang KI merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya saing universitas serta melindungi hasil karya intelektual sivitas akademika.
“Kami sangat mendukung upaya ini. Perlindungan KI sangat penting, terutama bagi dosen dan mahasiswa yang aktif melakukan penelitian dan inovasi. Melalui kerja sama ini, kami berharap ada lebih banyak pendaftaran hak paten, hak cipta, dan merek dagang dari Unismuh Palu,” ujar Prof. Rajindra.
Sebagai langkah konkret, kedua pihak sepakat untuk merancang agenda kerja sama, termasuk penyelenggaraan lokakarya, bimbingan teknis, serta fasilitasi pendaftaran KI bagi dosen dan mahasiswa.
Di akhir pertemuan, Rakhmat Renaldy berharap sinergi antara Kemenkum Sulteng dan Unismuh Palu ini dapat semakin memperkuat ekosistem KI di Sulawesi Tengah serta mendorong pertumbuhan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
HUMAS KEMENKUM SULTENG
